PENGANTAR KOMPUTASI MODERN (Pengantar Komputasi Cloud)

Virtualisasi


Apa itu Pengantar Komputasi Cloud (Komputasi Awan) ?

Cloud Computing yang dalam pengertian bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi komputasi awan, beberapa tahun terakhir ini telah menjadi "Hot World" di dunia Teknologi Informasi (TI). 

Seluruh nama besar seperti IBM, Microsoft, Google, dan Apple, saat ini sedang terlibat dalam peperangan untuk menjadi penguasa terbesar terhadap awan ini. Tentu saja masing-masing mengeluarkan jurusnya masing-masing.

IBM di paruh akhir tahun 2009 kemarin telah meluncurkan LotusLive, layanan kolaborasi berbasis cloud. 

Microssoft, sekarang diperkuat oleh Ray Ozzie sebagai Chief Software Architect pengganti Bill Gates, menggadang Windows Azure, sistem operasi berbasis cloud yang akan menjadi masa depan Windows OS.

Apple mengambil sisi lain, telah menyediakan layanan Mobile Me yang memungkinkan pengguna produk Mac untuk melakukan sinkronisasi data ke dalam Cloud.

Sementara Google "raksasa yang lahir di era internet sudah sejak lama memberikan suatu layanan yang dikenal dengan nama "Google Docs". Dengan layanan ini, memungkinkan user dapat membuat dokumen atau dapat bekerja dengan spread sheet secara online tanpa perlu menginstall software di PC atau Notebook.

Bahkan Google juga meluncurkan sistem operasi cloudnya, yang sistem operasi alternative dari sistem operasi yang sudah ada, yang mungkin juga menjadi "ancaman" serius bagi penyedia sistem operasi.

Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai Cloud Computing, terlebih dahulu kita akan membahas definisi dari Cloud Computing. Dibawah ini ada beberapa definisi Cloud Computing yang dapat membantu kita untuk mengenal apa itu Cloud Computing:
  • Cloud Computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('Komputasi') dan pengembangan berbasis internet ('awan'). Awan adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer, awan dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Internet Cloud adalah suatu model komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet.
  •  Cloud Computing adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS (Software as a sevice), Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema komputasi pengguna.
  •  Cloud Computing adalah istilah untuk kegiatan menyelesaikan suatu proses atau perhitungan melalui internet dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh suatu kumpulan komputer yang saling terhubung disuatu tempat.
  • Cloud Computing secara sederhana dapat didefinisikan adalah "layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet". Kata-kata "Cloud" sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud).
  • Cloud Computing bisa diartikan sebagai suatu model yang memungkinkan jaringan dapat diakses dengan mudah sesuai kebutuhan di berbagai lokasi, dimana model ini memungkinkan untuk mengumpulkan sumber daya komputasi seperti network, server, storage, aplikasi, dan service dalam suatu wadah.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasikan IEEE Internet Computing Cloud Computing merupakan suatu paradigma dimana suatu informasi secara permanen tersimpan di server (di Internet) dan tersimpan secara sementara di computer pengguna (Client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, sensor-sensor dan lain-lain.

Cloud Computing merupakan model yang dapat mendukung layanan "Everything as a service" (XaaS). Sehingga dapata mengintegrasikan virtualized physical source, virtualized infrastructure.

Cloud Computing atau Komputasi Awan merupakan tren baru dibidang komputasi terdistribusi dimana berbagai pihak dapat mengembangkan aplikasi dan layanan berbasis SOA (Service Oriented Architecture) di jaringan internet.

 Defnisi dan batasan dari Cloud Computing sendiri masih mencari bentuk dan standarnya. Dimana pasarlah yang akan menentukan model mana yang akan bertahan dan model mana yang akan berakhir. Namun semua sepakat bahwa Cloud Computing akan menjadi masa depan dari dunia komputasi. Bahkan lembaga riset bergengsi Gartner Group juga telah menyatakan bahwa Cloud Computing adalah wacana yang tidak boleh dilewatkan oleh seluruh organisasi IT atauput praktisi IT yang berkepentingan di dunia TI mulai saat ini dan dalam beberapa waktu mendatang. Ini disebabkan karena Cloud Computing adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan kita "menyewa" sumber daya teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar sesuai dengan yang digunakan oleh kita saja.

 Dengan konsep ini, maka semakin banyak orang yang bisa memiliki akses dan memanfaatkan sumber daya tersebut, karena tidak harus melakukan investasi besar-besaran. Apalafi dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, setiap organisasi akan berpikir panjang untuk mengeluarkan investasi tambahan di sisi IT.

Sebagaimana telah dijelaskan pada definisi diatas bahwa Cloud Computing adalah layanan teknologi informasi yang di manfaatkan melalui jaringan internet, namun tidak semua layanan yang ada di internet dapat dikategorikan sebagai layanan Cloud Computing. Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi agar layanan yang ada di internet dikatakan sebagai layanan Cloud Computing yaitu:
  1. Layanan bersifat "On Demand", pengguna dapat berlangganan hanya yang dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja. Misalkan sebuah sebuah internet service provider menyediakan 5 macam pilihan atau paket-paket internet dan user hanya mengambil 1 paket internet maka user hanya membayar paket yang diambil saja.
  2. Layanan bersifat elastic/scalable, dimana pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut. Misalkan user berlangganan internet pada yang bandwithnya 512 Kb/s lalu ingin menambahkan kecepatannya menjadi 1Mb/s kemudian user menelpon customer service meminta untuk penambahan bandwitch lalu customer service merespon dengan mengubah bandwith menjadi 1 Mb/s.
  3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi internet.
  4. Sumber Daya Terkelompok (Resource pooling). Penyedia layanan Cloud Computing memberikan layanan melalui sumber daya yang dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan sejumlah sumber daya komputasi digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, dimana sumber daya tersebut baik yang berbentuk fisik atau virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan. Dengan demikian pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan darimana permintaan akan sumber daya komputasi terpenuhi oleh penyedia layanan yang ada di Cloud Computing. Yang penting setiap permintaan dapat dipenuhi. Sumber daya komputasi ini meliputi media penyimpanan, memory, processor, pita jaringan dan mesin virtual.
  5. Akses Pita Lebar. Layanan yang terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama dapat diakses secara memadai melalui jaringan internet. Baik menggunakan thin client, thick client, ataupun media lain seperti smartphone.
  6. Layanan yang terukur. (Measured Service) Sumber daya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumber daya komputasi yang digunakan (penyimpanan, memory, processor, lebar pita, aktivitas user, dan lainnya). Dengan demikian, jumlah sumber daya yang digunakan dapat secara transparant diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaan layanan.
Selain itu karakteristik dari Cloud Computing adalah sangat cepat di deploy, instant untuk implementasi. Dalam hal ini yaitu :
  • Biaya start up teknologi ini ( Cloud Computing) mungkin akan sangat murah ataupun tidak ada, dan juga tidak ada investasi kapital.
  • Biaya dari service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen yang tidak fix.
  • Pelayanan ini (Cloud Computing) dapat dengan mudah di upgrade atau di downgrade dengan cepat tanpa adanya "penalty".
  • Pelayanan akan menggunakan metode multi-tenant (banyak customer dalam 1 platfrom)
  • Kemampuan untuk men-customize pelayanan akan menjadi terbatas.
Dilihat dari jenis layanan tersendiri, Cloud Computing terbagi dalam 3 jenis layanan (secara umum), yaitu: Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Infrastructure as a Service (IaaS). Namun secara spesifik layanan Cloud Computing lebih dari 3 jenis layanan, yaitu: SaaS (Service as a Service), Utility Computing, Web Service, MSP (Management Service Provider), E-Commerce, Integreted Network.

Sementara dari sifat jangkauan layanan,Cloud Computing terbagi menjadi 3 jenis layanan yaitu Public Cloud, Private Cloud, dan Hybird Cloud.

  • Public Cloud : Jenis cloud ini deiperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya.
  • Private Cloud : Merupakan infrastruktur layanan cloud, yang dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur cloud itu bisa saja dikelola oleh sebuah organisasi itu atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Biasanya organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola private cloud ini.
  • Community Cloud : Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya.
  •  Hybrid Cloud : Untuk jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi atau mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi atar cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antar cloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal.
Berikut ini adalah beberapa gambar konsep atau ilustrasi dari Cloud Computing:



Adapun struktur dari Cloud Computing:


Virtualisasi

Vitualisasi adalah sebuah teknologi, yang memungkinkan user untuk membuat versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, storage data atau sumber daya jaringan. Proses tersebut dilakukan oleh sebuah software atau firmware bernama Hypervisor. Hypervisor inilah yang menjadi nyawanya virtualisasi, karena dialah layer yang "berpura-pura"menjadi sebuah infrastruktur untuk menjalankan beberapa virtual mechine. Dalam prakteknya, dengan membeli dan memiliki satu buah mesin, user seolah-olah memiliki banyak server, sehingga dan software pendukung lainnya.

 Menurut saya, definisi virtualisasi dan cloud computing adalah seperti gambar diatas:
mendefinisikan virtualisasi sebagai abstraction/ pemecahan dari sebuah computing resource dari computing resource lainnya. Maksudnya user mengabtraksi atau memecah operating system dari sebuah server.
Denga adanya teknologi virtualisasi, perusahaan dapat menjalankan beberapa operating system dan beberapa aplikasi diatas hardware miliki user saat ini, dan kebutuhan pembelian hardware baru hanya benar-benar dilakukan jika kapasitasnya memang membutuhkan  pada user tersebut. Selain dapat mengurangi baiya pembelian hardware baru (CAPEX / Capital Expenditure), dapat juga mengurangi biaya opersional (OPEX/Operational  Expenditure) karena jumlah server dan jumlah hardware lainnya yang berkurang secara drastis di datacenter yang dibutuhkan. Pengurangan operational cost akan sangat signifikan  dan cara ini yang biasanya disebut sebagai mekanisme "konsolidasi" resource.

Implementasi teknologi virtualisasi adalah pondasi yang akan dapat membentuk konsep operasional model baru tersebut ("Cloud Computing") dengan jauh lebih efektif dan efesiensi.

Virtualisasi dan komputasi awan adalah konsep samar-samar bagi banyak organisasi dan dua istilah IT ini diganti untuk satu sama lain. Bersama, mereka menunjukkan sebuah era baru di mana perusahaan diberikan kebebasan untuk menjalankan aplikasi mereka tanpa harus melakukan fungsi IT non-strategis seperti patch, update dan backup. As we know, virtualisasi bertindak sebagai dasar untuk komputasi awan dan membantu memberikan nilai komputasi awan. dengan virtualisasi, kita dapat membuat mesin virtual, skala mesin virtual up / down melalui proses manual dengan gangguan layanan dll. Umumnya dilakukan dengan membagi satu bagian dari perangkat keras ke dalam dua atau lebih segmen. Setiap segmen memiliki lingkungan yang independennya sendiri.
komputasi awan diakses melalui internet. komputasi awan dapat memanfaatkan virtualisasi tetapi juga dapat terjadi tanpa virtualisasi. OS tertentu (sistem operasi), sistem hardware dan bahkan cluster aplikasi memberikan layanan cloud. Cloud computing adalah apa-apa tetapi pengiriman sumber daya komputasi, Data dan sumber daya penyimpanan sebagai layanan kepada pengguna akhir melalui jaringan.

Perbedaan utama adalah bahwa, dalam virtualisasi Anda mencari manajemen internal hardware dan komputasi awan, layanan sudah diurus oleh penyedia jaringan area luas.
Ada beberapa komponen yang digunakan untuk membangun infrastruktur cloud. Komputasi awan memungkinkan virtualisasi mesin independen dari lokasi fisik. Pada lapisan terendah, ada komponen hardware seperti server, penyimpanan dan jaringan komponen. Hal ini dapat digambarkan sebagai layanan di mana virtualisasi adalah bagian dari infrastruktur fisik. Semua konsep atau operasi yang berlaku pada mesin tunggal berlaku untuk mesin virtual dikerahkan di awan. Dalam komputasi awan, layanan diri adalah konsep penting untuk memberikan ketersediaan untuk setiap pengguna setiap saat, yang merupakan layanan apa adalah semua tentang. Semua sumber daya yang lebih umum dianggap fana-spin itu, Gunakan; menghapusnya saat Anda selesai. Virtualisasi masih memperlakukan kasus, volume dan jaringan sebagai elemen independen untuk virtualisasi. Cloud computing memperlakukan mereka semua sebagai sumber bersatu dan perkakas yang terkait dengan komputasi awan menggunakan ini untuk membuat berputar dan mencatat sumber daya yang lebih efisien dan mudah.

Virtualisasi adalah proses yang sederhana di mana perangkat lunak yang digunakan untuk mensimulasikan hardware. Hal ini dapat eksis tanpa awan. Tapi komputasi awan tidak bisa ada tanpa virtualisasi. Cloud computing memungkinkan perusahaan untuk menyimpan dan mengakses aplikasi dan data pada server virtual, bukan di fisik. Cloud computing berkembang dari konsep komputasi utilitas dan dapat dianggap sebagai banyak komputer berpura-pura menjadi salah satu lingkungan komputasi. Banyak organisasi telah dikerahkan virtualisasi dengan menciptakan server virtual di atas jaringan, penyimpanan dan keamanan tumpukan. Tetapi dengan komputasi awan pribadi, Anda harus berpikir tentang merancang teknologi tersebut dalam hubungannya dengan satu sama lain
 
Keuntungan dari virtualisasi selama komputasi awan:


Mari kita mulai dengan manfaat inti dari virtualisasi yang diterapkan pada ranah komputasi awan.
  • Virtualisasi pada Skala Kecil: Anda dapat membeli dan memelihara server yang lebih sedikit dengan virtualisasi yang membuat lebih baik menggunakan kapasitas yang tersedia server dari server non virtual. Setiap mesin virtual menjalankan sistem operasi dan bisnis sendiri aplikasi kebutuhan perusahaan Anda.
  • Meningkatkan Penggunaan daya Efektivitas: menggunakan virtualisasi, akan ada penggunaan tinggi dari perangkat keras dan meningkatkan penggunaan daya. Seperti ada peningkatan penggunaan daya, itu mengarah ke efisiensi infrastruktur fisik.
  • Kurang redundansi: Virtualisasi mengandung tingkat tinggi pusat data, sehingga pada akhirnya akan memiliki toleransi kesalahan yang tinggi. Jadi akan ada ruang lingkup kurang redundansi.
  • Jumlah tinggi Kerja: Virtualisasi memiliki manfaat lebih dalam teknologi tradisional seperti database relasional besar, jaringan area lokal virtual dan jaringan area penyimpanan.
  • Ketersediaan tinggi: Virtualisasi berkurang downtime selama masa pemeliharaan yang berarti, perubahan dapat dilakukan untuk satu server tanpa mempengaruhi lainnya dan pemeliharaan dapat dilakukan tanpa mempengaruhi bisnis dan menyebabkan gangguan.
  • Pribadi: persyaratan keamanan untuk organisasi dapat disediakan oleh mesin virtual dengan mereplikasi tingkat yang diperlukan dari sumber daya atau perangkat privasi yang datang dengan perangkat kabel keras.

Keuntungan dari komputasi awan:
Cloud computing memberikan banyak manfaat baik kepada pengguna akhir dan bisnis dari semua ukuran. Ini mengatur kantor virtual yang menyediakan fleksibilitas untuk menghubungkan bisnis Anda di mana saja, setiap saat. Berikut ini adalah manfaat untuk bergerak bisnis Anda ke awan:

 
  • Penghematan biaya: awan tersedia dengan biaya rendah dari teknologi tradisional. Ini adalah metode yang paling efisien biaya untuk menggunakan, mempertahankan dan meningkatkan. Hal ini dapat menurunkan biaya IT perusahaan. Dengan menggunakan teknologi komputasi awan, Anda dapat menghemat biaya lisensi dan menghilangkan biaya seperti biaya penyimpanan, pembaruan perangkat lunak dll.
  • Scalability: Anda dapat mengubah operasi atau penyimpanan kebutuhan memungkinkan fleksibilitas yang sesuai dengan situasi dan skalabilitas adalah fitur built-in dari penyebaran awan. Contoh awan dikerahkan secara otomatis hanya bila diperlukan.
  • Backup dan Recovery: Ini jauh lebih mudah untuk backup dan pemulihan data pada perangkat fisik. Ini menyediakan cadangan atau pemulihan solusi yang fleksibel dan dapat diandalkan.
  • Penyimpanan terbatas: Anda dapat menyimpan data di awan karena menyediakan kapasitas penyimpanan tak terbatas. Tidak perlu khawatir tentang meningkatnya ketersediaan ruang penyimpanan Anda saat ini.
  • Deployment mudah: Cloud computing memungkinkan untuk menyebarkan dengan cepat dalam waktu singkat yang merupakan keuntungan yang paling penting dari teknologi ini. Seluruh sistem dapat berfungsi penuh dalam beberapa menit.

Virtualisasi  dan Integrated Network pada PT. Kian Ho Indonesia

PT. Kian Ho Indonesia merupakan perusahaan distributor bearing resmi di Indonesia dan bagian subsidiary dari Kian Ho Bearing Pte Ltd yang berkantor pusat di Singapore. Kian Ho Bearing Pte Ltd adalah salah satu perusahaan distributor resmi bearing yang go public memiliki beberapa subsidinya di 7 negara dan banyak cabang yang tersebar di beberapa negara lain.

Sebagai subsidiary dari Kian Ho Bearing Pte Ltd, PT Kian Ho Indonesia menerapkan beberapa sistem informasi dan sistem network yang saling terintegrasi untuk menunjang operasional sehari-hari. Beberapa sistem yang diimplementasikan:

  • SCM Navision
  • LPO dan Stockcard web
  • MRTG (Multi Router Traffic Grapher)
  • Helpdesk dan IT manajemen system
  • VMware
 SCM Nivision merupakan sistem supply chain management yang diimplementasikan untuk menunjang operasional distribusi bearing dari Singapore ke Indonesia, yang nantinya bearing tersebut akan didistribusikan di seluruh area Indonesia ke beberapa supplier baik OEM Indonesia maupun retail bearing di seluruh Indonesia. SCM Navision adalah bagian internal sistem TI dari Kian Ho Bearing Pte Ltd Singapore.

LPO dan Stockcard web merupakan sistem berbasis web yang diimplementasikan untuk menunjang opeasional pembelian bearing di Indonesia (antar local distributor bearing di Indonesia) dan siste stockcard yang berfungsi mengintegrasikan seluruh asset inventory dari perusahaan PT Kian Ho Indonesia.

MRTG merupakan sistem montoring network penunjang operasional. Seperti MRTG pada umumnya sistem ini untuk memonitor segala aktivitas traffic yang terjadi baik internal network maupun koneksi internet.

Helpdesk sistem merupakan sistem helpdesk untuk memonitor aktifitas keluhan karyawan terhadap performence TI. Sedangkan IT manajemen system merupakan sistem integrasi seluruh perangkat TI berbasis network, aktifitas seluruh asset TI (workstation komputer, server, printer, router, switch, dan PABX) di kelola dan di monitor melalui satu software atau aplikasi.

4. 2.1 Integrasi antar sistem

 Manajemen PT Kian Ho Indonesia menyadari beragamnya aplikasi yang ada dan memperhatikan sisi efesiensi operasional TI. Maka di perlukan satu software yang dapat mengakomodasi dan menjalankan seluruh aplikasi penunjang serta menghasilkan infrastruktur TI terkendali.

Software tersebut adalah VMware yang merupakan produk software virtualisasi dari vmware inc. Software vmware ini diimplementasikan pada satu server blade dan menjalankan beberapa aplikasi penunjang operasional dalam sistem operasi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan aplikasi tersebut.

Sistem operasi yang digunakan adalah linux (Ubuntu Server) dan Windows Server. Aplikasi penunjang seperti LPO berbasis web, stockcard berbasis web, sistem helpdesk berbasis web diimplementasikan dalam window XP, untuk aplikasi SCM Navision lebih bersifat client side dan digunakan melalui mekanisme RDC (Remote Desktop Connection).

Aplikasi penunjang yang lain seperti IT management system dan database dari masing-masing aplikasi tersebut diimplementasikan ke dalam sistem operasi linux. VMware diimplementasikan dalam sistem operasi Windows Server Enterprise 2003. Seperti  yang terlihat pada gambar 4.2.1.


 Server blade yang menjadi server utama berpusat di Jakarta dan menjadi data center bagi operasional KHI (Kian Ho Indonesia). Sedangkan aplikasi penunjang berada dalam mesin virtual, seperti yang terlihat pada gambar 4.2.3 :
 Windows Server 2008 diimplementasikan ke server blade, dan terbagi dalam tiga mesin virtual yaitu dua buah mesin virtual dengan sistem operasi windows XP, dan satu buah mesin virtual berbasis linux.

KHI (PT Kian Ho Indonesia) sebagai subsidiary KHB (Kian Ho Beraing Pte Ltd) Singapore memiliki autorisasi untuk menerapkan TI policy (aturan) secara mandiri untuk diterapkan dalam infrastruktur TI di Indonesia.

Infrastruktur TI di KHB Singapore menerapkan SCM Navision untuk menunjang operasionalnya, sesuai policy (aturan) TI KHB Singapore, semua subsidiary dari KHB di wajibkan untuk menggunakan SCM Navision melalui protocol RDC (Remote Desktop Connection) dan koneksi yang terjadi harus melalui VPN internet dengan enkripsi IPSec.

Semua pemesanan dan pengiriman barang baik dari Singapore ke Indonesia maupun dari Indonesia ke Sngapore melalui software atau aplikasi SCM Navision.

Manajemen KHI menyadari pentingnya SCM navision dalam menunjang operasional serta menyadari kepentingan internal KHI yang bersifat confidential (rahasia untuk KHB), maka TI manajemen KHI menyerahkan tanggung jawab koneksi internet (VPN dan implementasi transaksi) kepada provider IDP yaitu Biznet.

Untuk kepentingan internal KHI maka dibuat dua mesin virtual dengan sistem operasi yang sejenis yaitu window XP (Gambar 4.2.3). Mesin virtual pertama menangani dan bertanggung jawab terhadap semua aktifitas user ketika mengakses web service, pada mesin virtual pertama hanya apilkasi yang diimplementasikan, tetapi database terkoneksi pada mesin virtual berbasis linux. Aliran alur jaringan dapat dilihat pada gambar 4.2.3 dengan anak panah berwarna hitam (->).

Aplikasi diimplementasikan pada mesin virtual pertama adalah LPO berbasis Web, dan stockcard berbasis web. Dalam perencanaan TI di kemudian hari skalabilitas dari aplikasi LPO dan stockcard akan ditingkatkan dimana saat ini skalabilitasnya terkoneksi ke BB dan ke email.

Aplikasi pada mesin virtual pertama, menggunakan php berbasis framework dengan web servernya adalah Abyss Web Server.

 Ketika user dari KHI batam dan KHI cakung terkoneksi ke aplikasi LPO dan stockcard melalui internet, maka server blade yang memiliki IP public dengan kemampuan virtual manajemen sistem vmware, akan menjalankan dan meneruskan request ini ke mesin virtual pertama dimana aplikasi LPO dan stockcard diimplementasikan. Aliran alur jaringan dapat dilihat pada gambar 4.2.3 dengan anak panah berwarna coklat (->).

Mesin virtual kedua menjadi pusat data sari semua aplikasi internal KHI, database yang digunakan adalah mysql. Aplikasi IT manajemen sistem berfungsi sebagai aplikasi realtime yang memonitor semua device atau peralatan TI yang dijadikan sebagai asset IT.

Secara berkala aplikasi IT menejemen sistem akan mengecek kondisi dan status peralatan TI KHI yang berbasis network, hal ini dilakukan dengan tujuan pengendalian atau kontroling terhadap peralatan tersebut, sehingga setiap problem dari peralatan TI KHI dapat terdeteksi dan mendapatkan alert sistem kepada team helpdesk TI KHI. Seperti yang terlihat pada gambar 4.2.3 dengan anak panah berwarna biru (->)

Mesin virtual ketiga merupakan window XP yang difungsikan sebagai workstation atau komputer client dengan tujuan untuk menyatukan koneksi VPN, dan melakukan remote desktop connection (RCD) untuk pemakaian SCM Navision di private cloudnya LHB Singapore.

Jaringan pada mesin virtual ketiga ini didukung dengan private cloud melalui koneksi internet berbasis VPN IPSec yang disupply oleh provider Biznet.

Perbedaan Virtualisasi dengan Cloud Computing

Virtualisasi adalah sebuah teknologi, yang memungkinkan Anda untuk membuat versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, storage data atau sumber daya jaringan. Dalam prakteknya, dengan membeli dan memiliki satu buah mesin, Anda seolah-olah memiliki banyak server, sehingga Anda bisa mengurangi pengeluaran IT untuk pembelian server baru, komponen, storage, dan software pendukung lainnya.

Sedangkan cloud computing adalah sebuah teknologi yang menggabungkan virtualisasi dan grid computing. Dimana seluruh beban proses komputasi yang ada akan didistribusikan ke berbagai server yang saling terhubung di dalam cloud, sehingga prosesnya akan jauh lebih ringan, dan dengan menggabungkan proses virtualisasi dan grid computing, user akan mendapatkan efisiensi dan hasi performa yang sangat optimal dan proses komputasi. Kesimpulannya cloud computing lebih dari sekedar virtualisasi. Cloud Computing merupakan gabungan antara teknologi virtualisasi dan grid computing. Tentunya implementasi cloud computing mampu memberika hasil yang jauh lebih efisien dan powerfull dalam hal proses komputasi dan pengolaan resource IT secara terdistribusi.

contoh dari cloud computing versi public adalah seperti Google Drive, Google Docs/ spreadsheet, dropbox, dan lainnya. dan untuk cloud computing versi non public adalah seperti SmartCloud Enterprise Services Cloud-Compute dari HP dan Elastic Cloud Computer (EC2) dari Amazon.


Kesimpulan: Cloud computing dan virtualisasi adalah konsep penting dalam lingkungan bisnis TI saat ini. Kita telah melihat bagaimana virtualisasi lingkungan yang digunakan dalam aplikasi berbasis cloud. Masing-masing memiliki keuntungan mereka sendiri, mereka tidak bersaing pendekatan. Virtualisasi dan komputasi awan yang kedua cara untuk melakukan lebih banyak dengan sedikit dengan memaksimalkan komputasi dan infrastruktur sumber. Harap diingat bahwa mereka tidak hal yang sama.


Referensi :
1. http://fliphtml5.com/tnke/bztx (E-Book Of Cloud Computing | FlipHTML5)
2. http://www.cloudindonesia.or.id/e-book-pengantar-cloud-computing-revisi-1.html
3. http://techalpine.com/how-do-you-differentiate-virtualization-from-cloud-computing/?lang=id
4. http://blog.randisunarsa.web.id/?p=53
5. http://bicarait.com/2015/06/24/apa-itu-virtualisasi-dan-cloud-computing/
6. http://techalpine.com/how-do-you-differentiate-virtualization-from-cloud-computing/?lang=id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arduino Mobil RC Bluetooth

Strata Sosial

Pengantar Komputasi Modern # (15 Soal dengan Jawaban)